-->
  • Jelajahi

    Copyright © INDOLIN.ID | INDONESIA ONLINE
    Indolin id
    CLOSE ADS
    CLOSE ADS

    ECONOMY

    Cegah Dampak Buruk Nikah Muda, Pemdes Bontotangnga Gelar Rembug Stunting

    INDOLIN.ID
    Rabu, 13 Juli 2022, 19.52 WIB Last Updated 2022-07-13T12:52:05Z

    INDOLIN.ID | SELAYAR – Pernikahan secara adat yang terjadi di Desa Bontotangnga terbilang masih cukup tinggi, pun demikian yang disebut sebagai pernikahan dini. Hasil pendataan terakhir bahkan menunjukkan angka pernikahan dibawah umur ini menjadi salah satu pemicu angka stunting meningkat.

    "Pada tahun lalu, desa kita berada di posisi nol angka stunting, namun terakhir ini ada indikasi lagi, dan ternyata setelah di telusuri ada beberapa warga kami masuk dan terindek stunting. Itu yang menjadi alasan Pemdes Bontotangnga melaksanakan rembug stunting pada hari ini," kata Kepala Desa Bontotangnga KAMIRUDDIN, melalui Sekdes Nasri Wijaya dalam keterangannya kepada Redaksi BDS, malam ini (13/7).

    Nasri Wijaya menyebutkan, selain alasan tersebut, program rembug stunting pada hari ini memang sudah diagendakan jauh hari sebelumnya.


    Menurutnya, masih banyak ditemukan kasus nikah dini, atau secara adat dan tidak terdaftar di KUA merupakan hal yang perlu segera disikapi.

    Sebagai informasi, Pemerintahan Desa Bontotangnga melaksanakan rembug stunting pada hari ini, rabu, 13 juli 2022, yang dihadiri oleh Kepala Desa, Ketua BPD, perwakilan dari Puskesmas  Bontosunggu dan para pendamping desa serta para kader desa. 

    Kepala Desa Bontotangnga KAMIRUDDIN menjelaskan, sengaja rembug stunting ini dilaksanakan karena merupakan salah satu program prioritas Dana Desa, dan adanya indikasi warga yang masuk kategori stunting ditahun 2022.

    "Pelaksanaan rembung stunting ini juga untuk menentukan kebutuhan para kader desa, untuk di masukkan dalam penyusunan RKPDesa Tahun 2023," kata Kades, dalam arahannya. 

    Selanjutnya, Rembug stunting dipandu langsung oleh ketua BPD dan Pendamping Desa untuk penentuan usulan tahun 2023.

    Sekdes Nasri Wijaya menambahkan, diharapkan dari rembug stunting hari ini sudah didapat acuan program tahun 2023 nanti, misalnya, perlukah diadakah sosialisasi terkait pernikahan dini, dampak nikah muda, dan perlunya pengetahuan pasca nikah di usia muda.

    "Semua hasil rembug stunting ini jadi acuan kita dalam menyusun program prioritas yang diharapkan bisa menjadi pencerah bagi warga, agar terhindar dari dampak buruk akibat kawin muda usia," pungkasnya. (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU