-->
  • Jelajahi

    Copyright © INDOLIN.ID | INDONESIA ONLINE
    Indolin id
    CLOSE ADS
    CLOSE ADS

    ECONOMY

    Letjen TNI Kunto Arief Wibowo Batal Dicopot dari Jabatan Pangkohabwilhan I, Begini Kata Rocky Gerung

    INDOLIN.ID
    Sabtu, 03 Mei 2025, 06.20 WIB Last Updated 2025-05-02T23:20:39Z

    INDOLIN.ID | JAKARTA — Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membatalkan keputusan mutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi.

    "Ada beberapa yang memang belum bisa bergeser saat ini sehingga diputuskanlah sekarang untuk meralat atau menangguhkan rangkaian itu, dan dikeluarkan Kep/554.a/IV/2025 tanggal 30 April dengan rangkaian yang lainnya,” kata Kapuspen saat jumpa pers di Jakarta, pada Jumat (2/5/2025) malam.

    Ia menjelaskan kebijakan mutasi, rotasi, dan pemberian promosi Panglima TNI berpedoman salah satunya kepada hasil sidang majelis Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti). Majelis umumnya bersidang untuk kebutuhan mutasi dan rotasi hingga 3 bulan ke depan.

    "Jadi, ada rangkaian-rangkaian yang sudah disiapkan, yang memang harus ada yang pensiun, maupun ada yang bergeser, karena memang ada tugas-tugas yang pasti harus diselesaikan oleh mereka, dihadapkan dengan perkembangan situasi saat ini," kata Kristomei.

    Kapuspen menegaskan kebijakan terbaru Panglima TNI itu tidak terkait dengan adanya isu-isu lain yang saat ini berkembang, termasuk terkait dengan sikap Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, yang merupakan ayah dari Letjen Kunto.

    "Tidak ada kaitan dengan hal lain," kata Kristomei menegaskan kebijakan mutasi dan rotasi karena alasan internal TNI, bukan eksternal TNI.

    Meski demikian, Pengamat politik Rocky Gerung menilai fenomena Letjen Kunto kemudian menjadi sensasi yang menyelimuti hal substansi dari tuntutan Forum Purnawirawan TNI yang disebut-sebut dimotori oleh sang ayah, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

    Ia menilai tuntutan itu selain memiliki makna substansi juga bersifat sensasi di mata publik. 

    "Substansinya adalah kegelisahan dari teman-teman purnawirawan ini terhadap nasib bangsa. Jadi ada pikiran holistik tentang nasib negeri ini kalau terjadi sesuatu di dalam kehidupan kita dan peristiwa yang akan disusul adalah soal siapa yang akan memimpin kalau terjadi sesuatu di dalam kedudukan Presiden Prabowo hari ini," kata Rocky, disitat dari akun Youtubenya, pada Sabtu (3/5).

    Fenomena Letjen Kunto, kata Rocky, kemudian menjadi sensasi yang menyelimuti hal substansi dari tuntutan Forum Purnawirawan TNI yang disebut-sebut dimotori oleh sang ayah, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.

    "Ini kemudian timbul analisis kenapa begitu? Oh ternyata Jenderal Kunto itu adalah anak dari Jenderal Try Sutrisno yang jadi semacam, ya sebut aja, pemberi gagasan utama karena yang paling yang senior di kalangan purnawirawan soal pemakzulan Gibran," jelasnya.
     
    "Itu yang jadi spekulasi apakah karena Pak Kunto ini ada anaknya Pak Try, maka dia dicopot itu? Kata dicopot itu kata yang kemudian beredar di publik. Nah ini masalah intinya ada dari situ, jadi akhirnya publik yang kemudian dapat informasi banyak, yang menggantikan Pak Kunto itu adalah perwira yang pernah menjadi ajudannya Pak Jokowi. Jadi keliatannya netizen mengulik-ngulik itu," imbuhnya.

    RG kemudian mengaitkan hal itu sebagai sumber kontroversi yang akhirnya mutasi jabatan Letjen Kunto dibatalkan.

    "Sekarang orang bertanya apa yang terjadi di dalam hierarki TNI yang biasanya tidak mungkin ada koreksi, karena itu dipastikan sebagai garis komando. Nah ini yang kemudian menimbulkan spekulasi," pungkasnya. 

    Dengan keputusan ini, mantan ajudan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo yakni Laksda TNI Hersan batal dipromosikan menggantikan Kunto sebagai Pangkogabwilhan I.

    Publik berharap, dengan keputusan tersebut mendorong peningkatan kinerja satuan dan memperkuat soliditas di seluruh lini organisasi sesuai visi Prima (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif) terhadap dinamika global serta perubahan tantangan strategis dalam pertahanan negara. (*)

    sumber: Suara Negeri
    Komentar

    Tampilkan

    BERITA TERBARU